Dikala sang mentari
Mulai memancarkan sinarnya
Dikala itulah terdengar
Rintihan tangis nan menderu-deru
Burung-Burungpun muram melihatnya
Disiapkannya bambu runcing
Tangan mengepal
Semangat mulai dikobarkan
Menuju medan perang
Bersama lawan siap dikalahkan
Mentari mulai bersinar
Tepat diatas kepala
Keringat jatuh bercucuran
Membasahi pipi yang tak tahu apa-apa
Beribu anak kehilangan bapak
Beribu istri kehilangan suami
Mereka gugur bagai daun-daun yang layu
Roda berputar cepat
Jamanpun berubah
Aku dan mereka yang harapkan kedamaian
Berusaha membela negara
Demi persatuan dan kesatuan umat
Dimasa yang lebih cerah dan cemerlang
Mulai memancarkan sinarnya
Dikala itulah terdengar
Rintihan tangis nan menderu-deru
Burung-Burungpun muram melihatnya
Disiapkannya bambu runcing
Tangan mengepal
Semangat mulai dikobarkan
Menuju medan perang
Bersama lawan siap dikalahkan
Mentari mulai bersinar
Tepat diatas kepala
Keringat jatuh bercucuran
Membasahi pipi yang tak tahu apa-apa
Beribu anak kehilangan bapak
Beribu istri kehilangan suami
Mereka gugur bagai daun-daun yang layu
Roda berputar cepat
Jamanpun berubah
Aku dan mereka yang harapkan kedamaian
Berusaha membela negara
Demi persatuan dan kesatuan umat
Dimasa yang lebih cerah dan cemerlang